Dalam beberapa tahun terakhir, istilah net zero semakin menjadi pusat perhatian di berbagai sektor bisnis di seluruh dunia. Konsep ini berkaitan erat dengan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memastikan bahwa emisi yang dihasilkan ke atmosfer Bumi seimbang dengan yang diserap kembali.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan dampaknya yang semakin terasa, perusahaan-perusahaan mengakui pentingnya berkontribusi dalam upaya global untuk mengurangi pemanasan global.
Pembahasan ini akan membahas mengapa net zero menjadi relevan, bagaimana peran sektor swasta dalam mencapai tujuan ini, dan bagaimana Indonesia bergabung dalam gerakan global ini.
Mengapa Net Zero Penting?
Pertama-tama, mari kita pahami mengapa konsep net zero begitu penting. Saat ini, dunia menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim. Emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), terus meningkat akibat aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan industrialisasi.
Akibatnya, suhu global naik, menyebabkan perubahan cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan kerusakan lingkungan yang signifikan. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) telah mengidentifikasi bahwa batas suhu pemanasan global maksimum yang aman adalah 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.
Jika suhu melewati batas ini, dampaknya akan lebih parah, dengan konsekuensi yang mencakup banjir, kekeringan, krisis pangan, dan kerugian ekonomi yang besar. Untuk mencegah hal ini terjadi, diperlukan tindakan kolektif untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Peran Sektor Swasta dalam Net Zero
Sektor swasta memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan net zero. Perusahaan-perusahaan memiliki kemampuan dan sumber daya untuk mengurangi emisi mereka sendiri, mempengaruhi rantai pasokan mereka, dan memotivasi perubahan di seluruh industri.
Inisiatif net zero perusahaan melibatkan berbagai strategi, termasuk efisiensi energi, investasi dalam energi terbarukan, mengurangi limbah, dan berinvestasi dalam teknologi karbon negatif.
Di Indonesia, semakin banyak perusahaan yang berkomitmen untuk berperan dalam gerakan global ini. Salah satu langkah penting adalah melalui partisipasi aktif dalam KADIN Net Zero Hub (Kadin NZh). Kadin NZh adalah platform yang didukung oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang bertujuan untuk mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia dalam mencapai net zero emission.
Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 70 perusahaan yang menandatangani nota kesepahaman untuk bergabung dengan Kadin NZh. Ini adalah langkah awal yang menunjukkan komitmen perusahaan-perusahaan ini untuk berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dari jumlah tersebut, 40 perusahaan telah memulai perjalanan mereka dengan mengikuti GHG accounting bootcamp, yang membantu mereka menghitung emisi mereka dengan akurat.
Selain itu, ada 30 perusahaan lainnya yang telah bergabung dengan program Corporate Assistance Program (CAP). Program ini membantu perusahaan-perusahaan dalam mengembangkan strategi dan rencana tindakan konkret untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. Ini mencakup identifikasi sumber emisi, pengurangan emisi operasional, dan penciptaan roadmap menuju net zero.
Indonesia Menuju Net Zero Emission
Partisipasi aktif perusahaan-perusahaan Indonesia dalam upaya mencapai net zero emission tidak hanya menguntungkan bisnis mereka sendiri, tetapi juga mendorong Indonesia menuju target global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Indonesia memiliki potensi besar untuk berperan dalam mengurangi emisi secara signifikan. Kadin NZh menjadi wadah yang tepat untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik dalam mencapai net zero emission.
Dengan bekerja sama dalam inisiatif ini, perusahaan-perusahaan dapat saling mendukung dan memotivasi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.