Pola pikir keuangan penting dalam membangun kebiasaan finansial.

Dengan pola pikir keuangan yang baik, Anda bisa memiliki panduan dalam mencapai tujuan finansial yang diinginkan.

Tapi, apabila cenderung punya sikap negatif terhadap uang, maka itu akan membentuk bagian penting dari pengambilan keputusan sehingga penting untuk bisa mengidentifikasi seperti apa pola pikir terhadap keuangan.

Melansir dari Yahoo Finance, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan dalam membentuk pola pikir finansial yang baik versi Julian Tatton, anggota Masyarakat Psikologi Australia dan direktur Mind Group.

Tanyakan bagaimana pola pikir Anda soal keuangan “Hampir semua perilaku, apa yang kita lakukan dan hasil yang dicapai dimulai dengan pola pikir awal.

Itu akan menjadi masalah uang seperti soal hal lain,” kata Tatton.

Ada kemungkinan untuk mengubah cara berpikir tentang uang tetapi membutuhkan upaya psikologis yang signifikan.

Baginya, perlu metakognisi, yaitu berpikir tentang itu tidak wajar untuk dilakukan.

Dibutuhkan upaya untuk benar-benar berhenti dan melihat cara kita berpikir dan mengapa berpikir seperti itu.

Tentukan apa arti uang Untuk membangun pola pikir keuangan yang positif, Anda harus terlebih dulu menentukan seberapa signifikan uang bagi hidup.

Menurut Tatton, pertanyaan yang bagus untuk ditanyakan mungkin seperti apa makna uang bagi Anda.

Apakah itu sarana untuk mencapai tujuan atau tujuan itu sendiri? Sekarang, apakah Anda sembrono atau hemat dengan uang? Apakah itu membantu atau merugikan? Apa yang bisa dilakukan secara berbeda?” Ubah narasi dalam diri Dengarkan kata hati tentang apa yang semua dimiliki dan apa yang dipikirkan tentang uang dan bagaimana menanganinya.

Jika ingin mengubah cara berpikir tentang uang, Anda bisa mulai dengan memperhatikan hal-hal yang dikatakan pada diri sendiri.

Jangan pikirkan tentang hal baru karena itu bisa mensugesti tindakan yang dilakukan oleh diri.

Alih-alih mengatakan, “Saya tidak bisa mengelola uang”, maka sebaiknya Anda bisa mengubahnya menjadi “Saya belum dapat mengelola uang” atau “Saya bekerja untuk mengelola uang saya dengan lebih baik”.

Tanyakan untuk apa menginginkan uang Mulailah dengan memiliki gambaran yang jelas tentang apa arti kesuksesan atau niat untuk mendapatkan uang.

Penting untuk menciptakan kerangka acuan untuk pemikiran yang lebih konstruktif yang membantu memperhatikan peluang di sekitar dan memanfaatkannya.

Tahu berapa banyak uang yang cukup“Saya telah bekerja dengan banyak orang.

Saya jadi tahu bahwa orang yang sudah menjadi multijutawan dan masih terus ingin menghasilkan lebih banyak uang, itu karena mereka memiliki kebiasaan mencari uang, bukan semata-mata karena membutuhkan atau menginginkan uang.

Jadi berapa yang cukup untuk Anda?” tanya Tatton.

Dia menyarankan untuk memperjelas tujuan akhir dan bertanya pada diri sendiri terkait keuangan.

Ada beberapa pertanyaan yang bisa dia ajukan kepada diri sendiri.

Misalnya, bagaimana nilai-nilai Anda dan apakah hubungan dengan uang memungkinkan semakin kuat atau justru melemahkan? Apakah Anda kehilangan waktu berharga dengan teman, keluarga, dan anak-anak tumbuh mengejar uang? Jawab pertanyaan itu.

Pelajari tentang diri sendiri Ada beberapa pertanyaan kunci untuk ditanyakan pada diri sendiri untuk membantu memahami dan membingkai ulang pola pikir uang.

Apakah Anda berisiko merugikan atau secara alami mengalami impulsif? Beberapa deretan pertanyaan digunakan untuk mengetahui hal-hal tentang diri agar dapat membantu dalam memperkirakan bagaimana Anda merespons keuangan.

Selanjutnya, lihat beberapa kebiasaan, apakah Anda selalu membeli sesuatu karena menambah nilai atau karena sifat yang impulsif? Kebiasaan uang apa yang membantu dan mana yang mengganggu tujuan keuangan? Pahami bagaimana menghindari kerugian Menghindari kerugian adalah istilah yang sering digunakan dalam lingkaran investasi, di mana orang berfokus untuk meminimalisir kehilangan uang dengan mengorbankan keuntungan besar.

Tatton mengatakan kecenderungan kita sebagai manusia adalah bekerja lebih keras untuk mencegah kerugian.

“Katakanlah, misalnya Anda memiliki sesuatu dan ketika melakukan kesalahan maka Anda akan kehilangan USD 100, maka kita akan mencari penyebab kerugiannya.

Lalu, jika Anda memiliki peluang dan Anda dapat menghasilkan USD 50.000, Anda pun cenderung akan fokus sehingga waktu habis untuk nominal tersebut,” katanya.

Bagi Tatton, sering kali kita akan lebih fokus untuk menghindari kerugian, bahkan dalam jumlah kecil, karena tak suka kehilangan sesuatu dan itu sering kali berhubungan dengan waktu yang dikorbankan demi menghasilkan banyak uang.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *