4 Cedera Olahraga yang Umum Terjadi dan Penanganannya

Beberapa olahraga seperti sepak bola, basket, bulu tangkis, futsal, bahkan latihan rutin di gym besar kemungkinan menyebabkan cedera. Cedera tersebut memerlukan penanganan yang serius. Jika pertolongan pertamanya keliru, kemungkinan terjadinya komplikasi akan semakin meningkat. Akibatnya, cedera tersebut bisa memburuk dan bahkan mempengaruhi kehidupan pasien. 

RS Premier Bintaro hadir dengan layanan dokter olahraga terbaik yang siap membantumu pulih dengan cepat dan aman. Mulai dari penanganan cedera akut, rehabilitasi olahraga, hingga panduan latihan yang sesuai dengan kondisi tubuhmu, semuanya bisa kamu dapatkan di satu tempat.

4 Cedera Olahraga yang Umum Terjadi Serta Penanganannya 

Berdasarkan data di jurnal Nurrokhmah & Anggita (2024), kasus cedera saat berolahraga menduduki peringkat kedua sebagai kecelakaan terbanyak setelah kecelakaan kerja, yaitu sekitar 8.6 kejadian per tahun. 

Dengan angka yang tinggi tersebut, alangkah baiknya Anda melengkapi diri dengan pengetahuan pertolongan pertama terhadap cedera olahraga. Berikut adalah empat cedera yang umum terjadi saat berolahraga beserta penanganannya. 

1. Keseleo dan Salah Urat

Keseleo dan salah urat dianggap sebagai cedera olahraga yang ringan. Akan tetapi, kondisi bagian yang cedera bisa memburuk tanpa penanganan yang baik, seperti pembengkakan serius. Oleh sebab itu, segera berhenti dari kegiatan berolahraga Anda dan beristirahat untuk melihat keadaan bagian yang cedera.

Jika tidak ada luka lainnya, ambillah kain bersih dan kompres bagian yang cedera dengan air dingin agar pembengkakan atau pendarahan dapat terhenti. 

2. Tendon Achilles

Tendon Achilles berfungsi untuk menumpu berat badan. Namun, bagian tubuh yang menghubungkan otot betis ke tumit ini rawan cedera, terutama jika Anda berolahraga layaknya seorang atlet. Pertolongan pertama adalah berhenti dari aktivitas olahraga dan mengompres bagian yang sakit. 

3. Fraktur

Fraktur atau patah tulang sangatlah serius. Jika salah dalam menanganinya, keselamatan korban menjadi taruhannya. Yang pertama harus Anda lakukan adalah memeriksa jika bagian yang cedera masih responsif. Jika ada pendarahan, usahakan menghentikannya saat korban terbaring dengan perban atau kain bersih. 

Namun, kurangi gerakan fisik karena bisa memperburuk kondisi. Lalu, cari kayu, tongkat atau papan bersih untuk dijadikan penyangga pada bagian yang patah dengan hati-hati. Jangan lupa juga untuk menelepon ambulans atau langsung mendatangi rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut. 

4. Gegar Otak 

Untuk jenis olahraga yang intensitas tinggi, benturan pada kepala bisa terjadi. Anda bisa merasa mual, muntah, kehilangan keseimbangan, dan bahkan amnesia. Jika gegar otak termasuk ringan, Anda bisa mencari bagian yang terantuk dan mengobatinya jika ada benjolan atau luka. 

Jika gegar otak masuk ke dalam kategori sedang dan parah, alangkah baiknya jika Anda tidak beraktifitas. Batasi pergerakkan leher. Jika perlu, gunakan penyangga dan langsung mengunjungi dokter olahraga terbaik

Ingat, Lakukan Pemanasan Dahulu Sebelum Berolahraga

Pada dasarnya, cedera olahraga yang umum terjadi dapat dihindari dengan melakukan pemanasan. Anda bisa merenggangkan otot seluruh tubuh selama 10 menit hingga 30 menit. Jika Anda membutuhkan saran dan bantuan dari tenaga profesional, dokter olahraga terbaik dari RS Premier Bintaro akan siap membantu. 

Selain bisa menangani permasalahan otot dan sendi, Anda juga bisa berkonsultasi tentang tips pencegahan cedera dan penyakit medis lainnya yang berhubungan dengan olahraga. Bahkan, Anda juga bisa mendapatkan perawatan profesional sampai cedera Anda sembuh total.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *